E-Techno. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang dijalankan sepanjang tahun 2022 mampu menyentuh 327.422 orang penerima manfaat di seluruh Indonesia. Bahkan, program TJSL mampu menginisiasi pembentukan 12.230 usaha mikro kecil (UMK) sehingga membuka lapangan pekerjaan baru dengan realisasi serapan tenaga kerja lokal sebanyak 18.717 tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, selain membangun infrastruktur kelistrikan yang andal, PLN juga akan terus menjalankan program-program yang membantu kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dan ISO 26000, bahwa PLN akan memberikan
dampak sosial kepada masyarakat melalui program–program TJSL PLN.
“Tahun 2022 kami fokus pada program pengembangan UMK, pengembangan desa wisata, penanganan isu-isu sosial, lingkungan hidup dan ekosistem serta pemberdayaan komunitas,” ujar Darmawan
TJSL PLN hadir lewat 2.364 program yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Program tersebut mulai dari pembinaan, proses produksi, pemasaran, peningkatan skill dan bantuan perlengkapan bagi usaha masyarakat, juga program pemberdayaan lingkungan dan sosial bagi masyarakat sekitar wilayah
unit-unit operasional PLN.
“Kami berusaha menyusun roadmap dari setiap program, memperhatikan proses pemanfaatan bantuan tersebut, kemudian kami melakukan penilaian dan perhitungan efektifitas program itu menggunakan metode Social Return of Invesment (SROI),” sambung Darmawan.
Darmawan menambahkan, ke depan PLN akan terus meningkatkan dan mendorong lahirnya pemerataan dan perkembangan ekonomi masyarakat melalui program TJSL PLN peduli. Dengan pendampingan dan pelatihan keterampilan kelompok UMK, PLN berharap bisa mendorong terciptanya green ecosystem.
“Melalui pelatihan dan pendampingan ini kami berharap mampu menjadi episentrum ekonomoni kerakyatan berbasis potensi lokal sehingga memunculkan terobosan dan pendekatan usaha yang memperhatikan kepentingan sosial itu sendiri,” pungkas Darmawan.
Salah satu kisah sukses penerima manfaat TJSL PLN adalah Kelompok Tani Muda Sejahtera yang mengusung konsep pengembangan tanaman rempah organik, olah produk, hingga taman wisata rempah atau edufarm. Kelompok tani ini terbentuk dari korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Covid-19 melanda Kota Mataram.
Ketua Kelompok Tani Muda Sejahtera, Shafwan, menceritakan TJSL PLN telah membantu mereka memiliki lahan untuk pengembangan rempah. Sehingga, kini
mereka berkembang menjadi eduwisata farming dengan omzet berkisar Rp 50-60
juta per bulan. “Waktu itu banyak dari anggota kelompok kami yang mengalami PHK. Kemudian melalui kolaborasi, pembinaan, pendampingan, hingga teknik pemasaran dari PLN, saat ini kami dapat membiayai hidup anggota keluarga dan terus berusaha mengembangkan potensi dari kelompok kami sendiri,” kata Shafwan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Mataram Ruju Rahmad manambahkan, program kolaborasi antara sekolah dengan PLN sangat membantu peningkatan branding sekolah. Khususnya, dalam kompetensi guru dan siswa melalui karya
inovasi untuk Produk Teaching Factory yang berupa riset kendaraan listrik.
“Terima kasih banyak kepada TJSL PLN atas support dan kerja samanya, semoga ke depan kita akan fokus dalam peningkatan SDM di bidang konversi energi. Semangat ini harus digelorakan dan diimplementasikan untuk mendukung program Net Zero Emission pemerintah,” tutup Ruju. (red/ed.willis)