Connect with us

Hi, what are you looking for?

Opini

Industri Pembangkit Listrik dalam Dunia Virtual Reality

VR dapat diartikan sebagai teknologi yang mengeksplorasi indra pendengaran, penglihatan dan sentuhan untuk membawa pengguna seakan masuk ke dunia virtual

Oleh Muhamad Jafar Elly

Dosen Fakultas Telematika Energi ITPLN

E-Techno. Di era digital sekarang ini, banyak hal baru yang menarik perhatian. Salah satunya adalah teknologi Virtual Reality (VR). Teknologi ini makin dikenal ketika pemilik media sosial facebook Mark Zuckerberg mengubah nama facebook menjadi meta dan berfokus untuk menciptakan dunia virtual bernama Metaverse. Teknologi metaverse menggabungkan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality untuk menciptakan pengalaman baru yang lebih luas dan tanpa batasan. Metaverse memungkinkan manusia melakukan hal-hal “biasa” namun di dunia digital yang sudah ditata sedemikian rupa.

Jadi seseorang bisa pergi ke konser, travelling karya seni di museum terkenal dan keliling dunia, melihat bahkan mengobrol dengan kenalan baru di kafe yang semuanya itu terjadi secara digital. Sehingga secara fisik, tubuhnya tetap di rumah tapi bisa merasakan pengalaman tersebut di dunia metaverse. Ini luar biasa. Lebih jauh teknologi ini juga bisa diaplikasikan di bidang yang bersifat teknis seperti
kesehatan, militer dan juga industri kelistrikan. Lalu, sebenarnya apa itu VR ?

Mengenal VR
VR dapat diartikan sebagai teknologi yang mengeksplorasi indra pendengaran, penglihatan dan sentuhan untuk membawa pengguna seakan masuk ke dunia virtual. Cara kerja VR adalah dengan memisahkan pengguna dari ruang apa pun yang saat itu ditempati secara fisik. Untuk menunjang itu, diperlukan perangkat tambahan khusus seperti headset dan sarung tangan yang dikoneksikan dengan laptop, PC atau perangkat sejenis yang memiliki spesifikasi tertentu. Tentu teknologi ini sudah diprogram sebelumnya sehingga cenderung tidak reaktif. Meskipun begitu, seseorang bisa lebih fokus beraktivitas digital dengan VR sehingga lebih memuaskan sebagai pengguna teknologi.

Menggunakan VR di pembangkit listrik
Meski gaungnya tidak sekencang untuk industri hiburan, pemanfaatan VR ternyata sudah lebih dulu dilakukan oleh perusahaan besar di bidang elektrik, pembangkit listrik hingga manufaktur. Salah satu perusahaan yang sudah menggunakan VR adalah General Electric (GE) pada 2017. Kevin Dubray, perancang GE di Perancis, membantu GE Power mengembangkan representasi 3D dari turbin uap yang memutar generator di dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Pengalaman VR hasil desain Dubray memungkinkan mereka untuk “mengunjungi” pembangkit listrik tenaga nuklir, melihat peralatannya dan mempelajari cara pengoperasiannya. VR
tersebut juga mengatasi batasan akses kunjungan ke PLTN yang biasanya sulit
dilakukan.

Untuk membangun pabrik VR-nya, Dubray menggunakan model 3D generator GE dan turbin uap lalu menggabungkannya dengan model komponen utama lainnya seperti katup penutup dan kontrol, pompa dan pemanas ulang pemisah uap air. Dia kemudian menempatkan seluruh simulasi di dalam replika virtual bangunan pabrik.
Pengalaman pelatihan virtual di pembangkit nuklir tersebut dilakukan di platform bernama Unity yang populer di kalangan pemain game. GE mengatakan pelatihan VR dari kantor pusat pelatihan di Paris ini sudah diterapkan sebagai sistem baru dan sudah melatih lebih dari 400 orang. Ini Efisien dan tetap detil.

Perusahaan lainnya adalah Fortum, salah satu perusahaan Pembangkit Listrik terbesar di Nordics. Perusahaan ini telah menerapkan pelatihan VR untuk ruang kendali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di lokasi produksi Lovisa. VR training melatih karyawan tentang cara menangani berbagai situasi yang berpotensi mematikan yang dapat terjadi dalam ruang kontrol.

Manfaat terbesar dari pelatihan VR untuk ruang kendali ini adalah mengefektifkan pengeluaran biaya perusahaan. Sedangkan dari sisi safety, metode ini memungkinkan mereka untuk membiasakan diri dengan tanggung jawab pekerjaan dan menyiapkan diri untuk insiden yang kemungkinan akan terjadi di dunia nyata. Semua ini isa dilakukan tanpa risiko apa pun karena bersifat virtual. Bahkan jika
terjadi insiden dalam sesi pelatihan VR.

selain meminimalisir resiko kecelakaan kerja, VR juga dapat membantu perancangan pembangkit listrik, seperti percobaan yang dilakukan mahasiswa teknik listrik di Universitas di Pakistan yang diterbikan dalam jurnal “Visualization of Heliostat Field of Solar Thermal Tower Power Plant Using Virtual Reality (VR) Technologies” pada
Januari 2022. Dari sana disimpulkan bahwa teknologi VR dapat membantu visualisasi geometri tiga dimensi perencanaan bentuk PLTS dalam berbagai strategi dan minim terjadi masalah desain.

Lambat atau cepat teknologi VR ini akan terus beradaptasi dengan kebutuhan manusia sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Dalam konteks ini, kontribusi ilmu kecerdasan artifisial akan melahirkan beragam teknologi cerdas termasuk VR tersebut. Penggunaan VR di berbagai industri akan
memberikan keuntungan yang sangat besar dan sangat potensial di masa
depan. Para pakar meramalkan dalam kurun 5-10 tahun mendatang VR akan
lebih canggih dan terjangkau untuk kalangan yang lebih luas temasuk
dalam bidang energi dan kelistrikan. Mungkin di saat itulah Indonesia bisa
mengadopsinya secara lebih luas. (red)

2 Comments

2 Comments

  1. binance帳戶創建

    28 Juli 2024 at 3:26 pm

    Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  2. Jinroora

    18 Desember 2024 at 8:11 am

    Поиск в гугле

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi Untukmu

Kerjasama

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN selaku badan pelaksana Institut Teknologi PLN mengadakan acara Forum Konsolidasi Oktober 2022 lalu bertempat di kampus IT PLN

Selingan

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) merintis program hortikultura melalui Desa Berdaya untuk para petani di wilayah Poco Leok,...

Forum & Bisnis

Spesial Sambut Tahun Baru, PLN Gelar Promo Tambah Daya Hingga 5.500 VA, Hanya Rp271.023

Riset & Inovasi

Google Sycamore, Quantum computing hardware. Super Prosesor yang akan mengubah Dunia Artificial Intelligence