Connect with us

Hi, what are you looking for?

Energi & Teknologi

BUMN Diminta Terus Berinovasi Mencari Alternatif Bahan Bakar Ke Depan

Dengan adanya kebijakan tersebut kita bisa
menggantikan Solar sehingga saat ini keseluruhan biosolar yang sudah kita jual itu tentunya merupakan produk dengan kandungan hasil Fame yang diproduksi asli Indonesia

E-Techno. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan BUMN harus jadi garda terdepan dalam menjawab tantangan utama di Indonesia saat ini. Pahala menyebut dua tantangan utama yang tengah dihadapi bangsa saat ini dan masa depan yakni menjaga ketahanan energi dan pangan.

Kita harus memastikan ketahanan energi ke depan, mengingat pada saat ini Indonesia setiap harinya mengimpor kurang lebih sekitar 300 ribu barel minyak, dalam bentuk produk maupun minyak mentah, ujar Pahala saat peluncuran produk unggulan dari Indonesia Plantation and Forestry Research Institute (IPFRI) di Agro Plaza, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hal serupa terjadi pada sektor pangan. Pahala mengatakan Indonesia
saat ini masih mengimpor lebih dari empat juta ton, baik gula konsumsi
maupun gula industri. Pahala menilai hal ini sangat ironis mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam dan memiliki kekuatan yang seharusnya bisa dioptimalkan dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Dengan kerja keras dan kolaborasi Pahala optimistis hal ini dapat terwujud. Pahala mencontohkan keberhasilan Indonesia yang sejak 2018 tidak mengimpor Solar lewat penerapan program B20 dan B30. “Dengan adanya kebijakan tersebut kita bisa
menggantikan Solar sehingga saat ini keseluruhan biosolar yang sudah kita
jual itu tentunya merupakan produk dengan kandungan hasil Fame yang
diproduksi asli Indonesia,” ucap Pahala.

Pahala meminta BUMN tak berhenti berinovasi mencari alternatif bahan bakar ke depan. Dia mencontohkan kebijakan Etanol E5 dan S10 yang sudah diterbitkan sejak 2015 sampai saat ini belum bisa diterapkan karena Indonesia belum memiliki produksi Etanol yang cukup.

“Begitu juga dengan tantangan bagaimana kita bisa memproduksi Etanol ke depan,” lanjut Pahala. Pahala juga berharap pengembangan riset Perhutani dan Holding Perkebunan PTPN III dapat menemukan terobosan guna menekan tingginya impor gula ke depan. Pahala berharap Indonesia sudah mampu mewujudkan swasembada gula konsumsi dan memenuhi sebagian kebutuhan gula industri dalam lima tahun ke depan.

“Kuncinya kita harus berupaya untuk bisa hanya bisnis as usual, tapi bagaimana kita bisa melahirkan inovasi-inovasi baru pengembangan pengembangan baru. Seperti
di bidang tebu, kita berharap bisa menghasilkan varietas-varietas baru untuk bisa memastikan peningkatan produktivitas gula dan tebu,” kata Pahala. (red)

1 Comment

1 Comment

  1. Buksan ang Binance Account

    15 Juli 2024 at 10:53 am

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi Untukmu

Selingan

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) merintis program hortikultura melalui Desa Berdaya untuk para petani di wilayah Poco Leok,...

Kerjasama

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN selaku badan pelaksana Institut Teknologi PLN mengadakan acara Forum Konsolidasi Oktober 2022 lalu bertempat di kampus IT PLN

Forum & Bisnis

Spesial Sambut Tahun Baru, PLN Gelar Promo Tambah Daya Hingga 5.500 VA, Hanya Rp271.023

Riset & Inovasi

Google Sycamore, Quantum computing hardware. Super Prosesor yang akan mengubah Dunia Artificial Intelligence