Connect with us

Hi, what are you looking for?

Riset & Inovasi

BRIN : “Perahu Listrik Menjadi Solusi Bagi Nelayan dan Tantangan Riset”

Perahu listrik akan menjadi solusi sekaligus menjadi tantangan riset

E-Techno. Antusiasme menyertai tren mobil listrik atau EV saat ini. Minat masyarakat dianggap semakin tinggi karena mobil listrik lebih ekonomis. Jika dihitung, mobil konvensional dengan BBM membutuhkan biaya sekitar Rp. 15 ribu per liter, sedangkan mobil listrik hanya Rp. 2 ribu.

Selain itu, dari tingkat emisi karbon, mobil listrik dihitung-hitung mampu mereduksi emisi yang dilepaskan hingga separuh daripada yang dihasilkan mobil konvensional.
Artinya, sekitar 1,2 kilogram karbon jika dikonversi menjadi per liter emisi listrik meskipun sumber listriknya masih dari batu bara.
Transportasi Air
Tapi, kendaraan listrik tidak hanya mobil. Beragam kendaraan lainnya dapat dikonversi menjadi moda elektrifikasi. Perahu, misalnya. Cuk Supriyadi Ali Nandar dari Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap itu dalam Webinar Talk to Scientist yang diselenggarakan BRIN, beberapa waktu lalu. Cuk mengatakan Indonesia adalah negara maritim, dan ada 1,4 juta kepala rumah tangga nelayan, yang 60 persen di antaranya masih sangat membutuhkan biaya BBM untuk melaut. “Sehingga perahu listrik akan menjadi solusi sekaligus menjadi tantangan riset,” katanya.
Dia memaparkan kalau riset motor listrik untuk kapal pernah dilakukan pada 2016-2019, yaitu kapal kenavigasian kelas I Kemenhub RI dengan E-Bow Thruster 160 W dan kapal kontainer 100 Teus Kemenhub RI dengan E-Bow Thruster 250 W. Berdasarkan hasil riset itu, Cuk mengungkapkan, biaya instalasi murah serta pengerjaan yang mudah. Keuntungan lainnya adalah ramah lingkungan karena tidak menggunakan oli pelumas, serta level kebisingan dan vibrasi kecil. Dan yang tak kalah penting, Cuk mengklaim, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih
dari 50 persen.
Dalam webinar Cuk memperlihat foto saat uji transportasi antar pulau di Batam bekerja sama dengan PLN. Juga ada perahu wisata di Kampung Karst, Maros, Sulawesi Selatan dan Wisata Tani Betet, JawaTimur. “Hal ini sekaligus sosialisasi ke warga bahwa ada perahu listrik,” katanya. (red).

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Rekomendasi Untukmu

Forum & Bisnis

Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang

Kerjasama

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN selaku badan pelaksana Institut Teknologi PLN mengadakan acara Forum Konsolidasi Oktober 2022 lalu bertempat di kampus IT PLN

Riset & Inovasi

Google Sycamore, Quantum computing hardware. Super Prosesor yang akan mengubah Dunia Artificial Intelligence

Opini

fly ash dan bottom ash diharapkan terus mengalami perkembangan sehingga dapat digunakan pada berbagai bidang diluar bidang konstruksi atau infrastruktur