Connect with us

Hi, what are you looking for?

Energi & Teknologi

Listrik Tenaga Gelombang Laut,Potensi Energi Hijau Yang Tak Pernah Habis

Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut merupakan energi hijau yang tidak
menghasilkan gas rumah kaca

E-Techno. Dengan rentang pantai yang sangat panjang dan lautan yang sangat luas, Indonesia memiliki potensi memanfaatkan gelombang laut atau ombak yang sangat ramah lingkungan, berkelanjutan dan tidak ada habisnya. Gelombang yang memiliki tinggi tiga sampai empat feet yang menghantam pantai menghasilkan daya lebih dari 35.000 power/mil pantai. Gelombang mendapatkan energinya dari angin, angin berasal dari energi matahari, gelombang mengumpulkan, menyimpan dan mengirimkan energi ini ribuan mil dengan sedikit kehilangan.

Selama matahari bersinar, energi gelombang tidak akan pernah habis. Intensitasnya bervariasi tetapi tersedia dalam 24 jam sehari dan 365 hari setahun. Teknologi energi gelombang laut mengandalkan gerakan naik turunnya gelombang untuk menghasilkan energi listrik. Paten energi tenaga gelombang pertama didaftarkan
pada tahun 1799 oleh warga Paris yang bernama M. Gerard bersama putranya
yang menggunakan tindakan mekanis langsung untuk menggerakkan pompa,
gergaji, penggilingan dan mesin berat lainnya.

Instalasi pembangkit listrik tenaga gelombang sudah banyak digunakan di
Scotlandia, Portugal, Norwegia, Amerika Serikat, Cina, Jepang, Australia dan India.Bahkan menurut laporan dari Badan Energi Amerika, tahun 2022 lalu, sudah
ada sepuluh proyek yang akan diujicoba dan hampir semuanya mendapatkan
pendanaan atau bantuan dari pemerintah.

Energi Listrik Tenaga Gelombang merupakan energi hijau yang tidak
menghasilkan gas rumah kaca. Instalasinya tidak merusak ekosistem laut dan
potensi energinya ada sepanjang waktu. Beberapa pakar menyatakan bahwa
energi gelombang memiliki potensi yang setara bahkan lebih bagus dibandingkan dengan PLTA, Tenaga Angin atau Energi Surya. Dengan peningkatan teknologi dan skala ekonomi akan memungkinkan generator gelombang menghasilkan listrik dengan biaya yang sebanding dengan turbin yang digerakkan oleh angin sekitar 4.5 Sen/kWh.

Untuk saat ini, teknologi pembangkit gelombang terbaik yang ada di Inggris raya menghasilkan energi dengan biaya proyeksi rata-rata 6 sen/kWh atau 850
rupiah/kWh. Sebagai perbandingan, listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik tenaga batubara berskala besar harganya sekitar 3 Sen/kWh atau 400 rupiah/kWH. Teknologi gas alam, biayanya sekitar 4.5 Sen/kWh atau lebih tinggi.

Teknologi Pembangkit Listrik

Ada tiga teknologi pembangkit listrik gelombang yang paling umum digunakan, yakni pertama sistem pelampung yang menggunakan naik turunnya gelombang untuk menggerakkan pompa hidrolik. Obyek dapat dipasang ke rakit apung atau perangkat yang dipasang di dasar laut. Serangkaian pelampung bergerak naik turun bersama dengan gelombang. Gerakan ini memutar generator listrik dan menghasilkan listrik
yang kemudian dikirim ke darat menggunakan kabel bawah laut.

Kedua, menggunakan perangkat kolong air berosilasi dimana gerakan gelombang masuk dan keluar di pantai memasuki kolong dan memaksa udara untuk memutar turbin. Kolong berisi air saat gelombang naik dan kosong saat gelombang turun. Dalam prosesnya, udara di dalam kolong dikompresi menciptakan energi seperti yang dilakukan oleh pitstone. Energi itu kemudian dimanfaatkan dan dikirim ke pantai dengan kabel listrik.

Ketiga, sistem saluran runcing. Sistem ini mengandalkan struktur yang dipasang di pantai untuk menyalurkan dan memusatkan gelombang mengarahkannya ke reservoir yang ditinggikan. Aliran air yang keluar dari reservoir ini digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan teknologi tenaga air yang standard.

Sangat Potensial

Mengapa energi gelombang sangat potensial? Menurut kajian Capital Technologi, meskipun tertinggal di belakang teknologi PLTA dan matahari dalam pengembangan teknologi secara komersial, pembangkit tenaga gelombang laut adalah sumberdaya
yang lebih menjanjikan. Ada beberapa alasan, pertama adalah gelombang berasal dari air yang dapat menempuh jarak yang jauh tanpa kehilangan energi yang signifikan. Daya yang dihasilkan jauh lebih stabil dan lebih dapat diprediksi. Kedua, energi gelombang mengandung kira-kira seribu kali energi kinetik angin yang
memungkinkan perangkat yang jauh lebih kecil dan tidak terlalu mencolok untuk menghasilkan jumlah daya yang besar dengan menggunakan sedikit ruang atau tempat.

Ketiga, tidak seperti angin atau tenaga surya, tenaga dari gelombang laut terus diproduksi sepanjang waktu. Sedangpkan kecepatan angin cenderung mati pada pagi dan malam hari. Sedangkan tenaga surya hanya tersedia pada siang hari di daerah yang tutupan awan yang relatif sedikit. Keempat, pemanfaatan energi gelombang hanya membutuhkan1/200 luas daratan yang biasa dipakai untuk PLTB
atau Tenaga Angin dan tidak memerlukan akses jalan sehingga biaya infrastruktur bisa jauh lebih murah. Kelima, peralatan energi gelombang lebih tenang dan tidak terlalu mencolok secara visual daripada perangkat seperti listrik tenaga angin yang biasanya harus dibangun dengan tinggi 40-60 meter dengan biaya transmisi yang juga tinggi.

Sebaliknya peralatan energi gelombang dengan tinggi 10 meter dapat diintegrasikan ke dalam pemecah gelombang di area pelabahuan atau pantai. Keenam, meskipun energi gelombang masih belum sangat matang secara teknologi, biaya per KWh sudah tumbuh mendekati harga teknologi tenaga angin atau tenaga surya. Di daerah
dengan biaya listrik yang lebih tinggi terutama yang masih menggunakan listrik tenaga diesel dengan bahan bakar minyak, peluang investasi dari proyek
energi gelombang ini berpotensi sangat menarik.

Peluang ke depan

Dalam beberapa tahun ke depan, beberapa perusahaan sudah mulai memproduksi untuk skala komersial untuk menekan biaya produksi secara signifikan. Semakin banyak yang menggunakan, biayanya akan terus turun secara signifikan sehingga harganya akan semakin murah. Upaya riset untuk berbagai energi alternatif yang ramah lingkungan sebaiknya mulai digencarkan oleh negara yang memiliki beragam
sumberdaya hayati seperti Indonesia. Apalagi gelombang kendaraan listrik
segera melanda seluruh dunia. Kebutuhan energi listrik akan meningkat dengan sangat drastis dan signfikan. Ini adalah suatu peluang besar untuk dikembangkan secara bersama-sama. (red/editor:mje)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Rekomendasi Untukmu

Forum & Bisnis

Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang

Kerjasama

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN selaku badan pelaksana Institut Teknologi PLN mengadakan acara Forum Konsolidasi Oktober 2022 lalu bertempat di kampus IT PLN

Riset & Inovasi

Google Sycamore, Quantum computing hardware. Super Prosesor yang akan mengubah Dunia Artificial Intelligence

Opini

fly ash dan bottom ash diharapkan terus mengalami perkembangan sehingga dapat digunakan pada berbagai bidang diluar bidang konstruksi atau infrastruktur