E-Techno, 30 September 2023
Dalam Seminar Nasional Integrated Strategic Asset Management yang dihelat oleh Institut Teknologi PLN (ITPLN), Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dan Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik (HAKIT) di Jakarta, dibentuk Komunitas Manajemen Aset Indonesia (KMAI).
KMAI adalah wadah para praktisi manajemen aset berkumpul untuk memastikan prinsip dasar dan metoda manajemen aset terimplementasi serta manfaat diperoleh, baik secara individu, institusi maupun masyarakat luas khususnya di Indonesia. Pembentukan komunitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi peningkatakan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang manajemen aset.
Salah satu pendiri KMAI, Asahari CEO MTN mengatakan manajemen aset sudah menjadi common language, bahwa orang sudah mengetahui apa itu manajemen aset dan mendapatkan manfaat darinya. “Tantangan kita dalam menjalankan manajemen aset yakni people (SDM), skill (keahlian) dan culture (budaya). Untuk itu, KMAI ingin mengambil peran sebesar-besarnya untuk memastikan bahwa generasi penerus dari pengelolaan aset di Indonesia ini tidak perlu mengulangi pengalaman yang sama oleh para perintis 10-20 tahun lalu,” ungkapnya.
Asahari berharap generasi berikutnya banyak generasi penerus melanjutkannya. Sehingga pengembangan manajemen aset di Indonesia akan dapat berkelanjutan, melalui proses transfer knowledge terkait skill yang dilakukan di era digitalisasi ini.
Sementara Ir. Winda Nur Cahyo, Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri Program Magister Universitas Islam Indonesia-Yogyakarta menjelaskan bahwa implementasi manajemen aset berdasarkan ISO 55001 dampaknya sangat luar biasa. Terlebih lagi aset yang dimiliki perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat luar biasa besar. Untuk itu dia berharap, para generasi penerus dapat menjalankan manajemen aset yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya.
Namun tantangan yang cukup besar yakni di Indonesia belum ada satu pendidikan formal yang khusus dalam melakukan manajemen aset. “Kami akan mengajak perguruan tinggi untuk membuat prodi baru terkait manajemen aset. Semoga nanti ada prodi S2 manajemen aset misalnya di ITPLN, di UII, di ITS dan dimana saja, karena trernyata kebutuhan akan sarjana lulusan manajemen aset cukup besar,” tuturnya.
Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K. M.T. pada kesempatan seminar tersebut menyampaikan kesiapannya membuka Program Studi S2 Manajemen Aset. “Kami komit menyiapkan SDM yang handal di bidang manajemen aset untuk menyambut era transisi energi menuju net zero emission” pungkasnya.(red.)
You must be logged in to post a comment Login