Etechno, 03 Juli 2023
Menipisnya persediaan bahan bakar berbasis fosil memicu pencarian energi alternatif yang dapat menggantikannya. Bahan Bakar Fosil
diperkirakan akan habis dalam setengah abad mendatang, dan bahan bakar jenis ini tidak dapat diperbaharui kembali. sehingga Alternatif
bahan bakar yang baru perlu dicari dan dikembangkan agar kehidupan diatas bumi ini dapat bergerak melalui mesin mesin yang digunakan.
Salah satu sumber energi baru yang telah lama dikaji adalah singkong, tanaman yang bernama latin Manihot Esculenta ini merupakan jenis
tanaman yang mudah ditemukan di negara Asia. Indonesia selaku negara agraris termasuk ke dalam Lima Negara penghasil singkong terbesar,
tercatat sekita 628,305 Hektar lahan pertanian singkong dimiliki Indonesia, dan dengan luas sebesar itu, hasil panen singkong tercatat sebanyak
16,35 Juta ton, angka yang fantastis untuk produksi hasil pertanian.
Istilah Bioetanol berarti bahan bakar yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri yang akan menimbulkan zat alkohol, artinya bahwa dengan zat cair
yang mengandung alkohol tersebut, akan dengan mudah terbakar dalam ruang pembakaran mesin layaknya Bahan bakar Fosil. proses pembuatan Bioetanol
dari singkong tidak terlalu sulit, yakni Liquifikasi dan Sakarifikasi, Fermentasi, Distilasi, Dehidrasi. dan hasil akhir dari proses ini adalah etanol
dengan kadar 95%.
Melihat Potensi bioetanol yang menjanjikan ini, telah mendorong tumbuhnya usaha di bidang produksi bioetanol dari singkong, kebutuhan bahan bakar
yang bersih dan ramah lingkungan menjadikan prospek yang baik di masa mendatang. dan Indonesia memiliki potensi yang besar dari luas wilayahnya dan
kesuburan tanah pertaniannya.(red)
You must be logged in to post a comment Login