Etechno, 29 Juni 2023
Kereta Cepat akan menjadi moda tranportasi yang menjanjikan di negara berkembang, teknologi kereta cepat sebelumnya sudah marak di Benua Eropa, kemudian disusul oleh Jepang dan china.
Kebutuhan akan transportasi yang hemat waktu mendorong inovasi dan improvisasi kereta cepat dari sisi kemampuan “berlari” dan keamanan kereta itu sendiri, dan fakta membuktikan bahwa kereta cepat memang dapat melaju dengan kecepatan mencapai 500 kilometer perjam.
dengan kecepatan yang begitu melesat, salah satu faktor yang menjadi perhatian berikutnya adalah bagaimana konsumsi energi Listrik untuk memenuhi kebutuhan operasional kereta tersebut ?
high-speed train umumnya membutuhkan 20 KWh energi yang disalurkan melalui Listrik Aliran Atas untuk bisa menggerakan mesin traksi mereka, namun tahukah anda bahwa pada tahun 2017, tiongkok merilis kereta high-speed yang hanya membutuhkan 3.8 KWh energi untuk setiap 100 penumpang pada setiap kilometer nya ?, ya benar, adalah Fuxing Train, yang diklaim mampu menghemat 5,000 KWh untuk menempuh perjalanan dari Beijing menuju shanghai.
dengan penghematan tersebut, kereta cepat tidak hanya harus berlari dengan secepat mungkin, namun juga harus hemat energi.
You must be logged in to post a comment Login