E-Techno. Salah satu penilaian kinerja perguruan tinggi adalah banyaknya makalah ilmiah dari para dosen yang mampu menembus jurnal internasional. Sayangnya, tidak banyak dosen mampu melakukan hal itu, termasuk para dosen yang berada di Institut Teknologi PLN Jakarta. Sulitnya penulisan ilmiah yang bisa tembus jurnal internasional ini, memantik Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) IT PLN menyelenggarakan suatu workshop yang bertajuk “Strategi Lolos Jurnal Internasional” pertengahan Oktober 2022 lalu di kampus IT PLN, Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Workshop tersebut menghadirkan seorang pembicara yang telah memiliki pengalaman dan keberhasilan menulis makalah ilmiah yang diterbitkan di beberapa
jurnal internasional. Dia adalah Zico Alaia Akbar Junior, S.Si., M.Sc., P.hD.
Dalam paparannya, Zico memberikan strategi bagaimana caranya tulisan ilmiah para dosen bisa masuk jurnal bereputasi internasional. Salah satu yang mesti dilakukan adalah tidak pernah menyerah atau putus asa untuk terus mencoba menampilkan karya risetnya ke berbagai jurnal internasional dan terlibat dalam suatu organisasi atau komunitas ilmiah yang dapat membuka ruang untuk berkolaborasi dalam penulisan karya ilmiah tersebut.
Pembicara lainnya dari IT PLN, Riki Ruli Siregar menyoroti soal pemanfaatan berbagai perangkat lunak pendukung penulisan artikel ilmiah termasuk aplikasi yang mampu mendeteksi karya-karya ilmiah hasil plagiat. Riki mengatakan banyak perangkat lunak yang telah menyediakan akses untuk mendapatkan referensi jurnal internasional secara gratis untuk menunjang kualitas karya tulis ilmiahnya.
Saat membuka membuka kegiatan workshop tersebut, Wakil Rektor 1, Iwan Tutuka menyampaikan bahwa publikasi jurnal internasional dari suatu institusi merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan reputasi perguruan tinggi. Tentu saja ini dapat mendukung terwujudnya visi dan misi IT PLN. “Mari sama-sama kita tingkatkan publikasi melalui jurnal internasional dimana kegiatan-kegiatan penelitian yang menghasilkan luaran-luaran tersebut dapat bermanfa’at, bukan hanya untuk institusi melainkan juga bagi ilmu pengetahuan dan lingkungan”, Ujar Iwan.
Kegiatan workshop tersebut dihadiri oleh seluruh dosen tetap di lingkungan IT PLN.
Pendanaan Matchingfund
Sementara itu, salah seorang dosen IT PLN yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III bidang Kerjasama dan Usaha IT PLN, Dr. Pawenary memberikan tips dan trik untuk meraih pendanaan riset ‘matchingfund’ dari pemerintah. Pawenary adalah salah satu dosen IT PLN yang sukses meraih ‘matchingfund’ dari Kedaireka Kemendikbudristek tahun 2022 tersebut.
Keberhasilannya itu ingin ditularkan kepada para dosen khususnya di IT PLN untuk tidak menyerah dan berusaha terus untuk mendapatkan dana riset melalui program matchingfund tahun 2023. Menurut Pawenary, program matchingfund ini memberikan banyak manfa’at kepada penerimanya. Salah satunya adalah bisa terlibat program kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Lebih lanjut dikatakan bahwa luaran dari program matchingfund tersebut bisa berkontribusi baik terhadap dunia akademik maupun dunia industri. Kampus IT PLN sendiri sudah banyak menjalin kerjasama dengan beberapa industri khususnya PLN grup dan swasta lainnya secara umum. “Persiapan harus dilakukan mulai saat ini. Kami
siap membantu untuk penyiapan proposaltahun depan”, pungkas Pawenary. (red/mje)
You must be logged in to post a comment Login