Etechno, 14 Juli 2023
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya pasti sudah terbiasa menggunakan moda Transportasi Kereta Rel Listrik atau disebut KRL. dalam setiap harinya KRL melayani Penumpang untuk berpindah dari satu stasiun ke stasiun lainnya dengan berbagai keperluan aktifitas mulai dari menuju lokasi bekerja, menuju tempat rekreasi dan masih banyak lainnya.
KRL dinilai sebagai transportasi komuter yang sangat tepat untuk melayani rute dalam kota karena bebas polusi dan tidak bising, dalam setiap harinya KRL memiliki ratusan jadwal yang memudahkan masyarakat untuk menuju ke tempat tujuan.
meskipun KRL termasuk dalam kereta api, prinsip kerja mesin KRL sangat berbeda dengan mesin kereta berbahan bakar fosil, KRL menggunakan Listrik untuk menggerakan mesin traksi yang ada di bawah rangkaian gerbong. mesin traksi ini bergerak dengan menggunakan arus DC yang didapatkan dari kabel yang terbentang sepanjang jalur kereta api yang kemudian disebut dengan Listrik Aliran Atas (LAA).

Listrik Aliran Atas adalah peralatan menyuplai tenaga untuk membuat kereta listrik pindah. LAA, terdiri dari tiang-tiang dan kabel yang ditemukan di sepanjang rel listrik, dan saat ini LAA menjadi teknologi yang digunakan hampir semua kereta yang menggunakan mesin traksi berbasis listrik.
mekanisme LAA ini menyuplai listrik adalah dengan mengaliri kabel yang terbentang dengan aliran listrik sebesar 1500 V bertipe DC, untuk kemudian diambil oleh sistem pantograph yang kemudian dialirkan ke mesin. dengan demikian kereta dapat melaju secara stabil.(red.)

You must be logged in to post a comment Login